Senin, 11 Juli 2011

Sulfida dan Alkohol


SULFIDA
1
           PENGERTIAN SULFIDA
Sulfida  merupakan tioter. Sturkturnya analog dengan eter, dengan belerang sebagai pengganti oksigen. Penamaannya sama dengan eter.
            
            Dalam susunan berkala belerang terletak tepat dibawah oksigen. Bayak senyawa organic yang mengandung oksigen mempunyai analog belerang. Analog belerang dari suatu alkohol disebut alkanatiol (tiol) atau dengan nama lama merkaptan. Gugus –SH disebut gugus tiol atau gugus sulhidril.
                                   
Alkanatiol mempunyai bau busuk, dapat dibuat dengan reaksi substitusi alkil halida dengan ion hidrogen sulfida atau tioureadan alkil halida (kemudian dihidrolisis dengan asama).
R— X + SH-                         R— SH + X-
Akanatiol bisa bersifa asam sejuta kali lebih kuat dari pada alkohol yang sesuai, sehingga dapat bereaksi dengan basa kuat menghasilkan tiolat (alkohol tidak dapat bereaksi)
R—SH + KOH               R S- K+ + H2O
Tiol dapat dioksidasi dengan mudah menjadi disulfida dengan pengoksidasi sedang, misalnya peroksida atau iodium dan disulfida dapat direduksi balik menjadi tiol. Dengan pengoksidasi sedang atau kuat yang direaksikan berlebih, tiol dan disulfida akan dioksidasi menjadi asam sulfinat dan asam sulfonat.
          
Sifat tiol yang paling khas adalah baunya. Hidung manusia sangat peka terhadap senayawa ini dan dapat mendeteksi kehadirannya pada kadar serendah 0,02 bagian tiol dalam 1 milyar bagian udara. Bau cairan yang disemprotkan oleh skunk ( sejenis binatang menyusui yang terdapat hanya di amerika) disebabkan terutama oleh tiol sederhana.
   
P  PENGGUNAAN SULFIDA DALAM FARMASI
Manfaat sulfida :
Selenium sulfida sebagai lotion untuk mengatasi ketombe .
Seringkali ketombe muncul disertai rasa gatal di kulit kepala dan terdapat serpihan serpihan putih, akibat kulit kepala yang terkelupas karena proses pembentukan lapisan keratin yang terlalu cepat. Hal ini sangat mengganggu dan menjengkelkan. Bila dibiarkan ketombe dapat membuat rambut rontok.
Beberapa gejala yang timbul akibat ketombe :
Kulit kepala gatal, kering dan agak berminyak, Terapat serpihan putih akibat kulit kepala yang terkelupas, kadang – kadang terdapat luka di kepala akibat garukan.
Rumus Kimia Selenium Disulfida : SeS2
Chemical composition :
Struktur dari 1,2,3 Se3S5



ALKOHOL
1.       Rumus Umum
Senyawa alkohol atau alkanol dapat dikatakan senyawa alkana yang satu atom H–nya diganti dengan gugus –OH (hidroksil). Sehingga seperti terlihat pada tabel 4.1 rumus umum senyawa alkohol adalah R–OH dimana R adalah gugus alkil. Untuk itu rumus umum golongan senyawa alkohol juga dapat ditulis CnH2n+1 – OH

GUGUS ALKIL DAN RUMUS MOLEKUL ALKOHOLNYA
Contoh :
Untuk Nilai “ n “
R
Rumus Molekul Alkohol
1.       
CH3
CH3 – OH
2.       
C2H5
C2H5 – OH
3.       
C3H7
C3H7 – OH

2.      Tata Nama
Penamaan senyawa alkohol prinsipnya ada dua cara yaitu :                                           
1) Dengan aturan IUPAC yaitu menggunakan nama senyawa alkananya dengan mengganti akiran “ ana “ dalam alkana menjadi “ anol “ dalam alkoholnya.
2) Dengan sistem Trivial yaitu dengan menyebutkan nama gugus alkilnya diikuti kata alkohol.

 CONTOH PENAMAAN ALKOHOL
Alkana
Alkohol
Rumus Molekul
Nama
Rumus Molekul
Nama IUPAC
Nama Trivial
CH4
Metana
CH3 – OH
Metanol
Metil alcohol
C2H6
Etana
C2H5 – OH
Etanol
Etil alcohol
C3H8
Propana
C3H7 – OH
Propanol
Propel alcohol
C4H10
Butana
C4H9 – OH
Butanol
Butil alkohol

Untuk senyawa–senyawa alkohol dengan rumus struktur bercabang aturan
penamaannya adalah sebagai berikut :
a. Tetapkan rantai utama dengan cara memilih deretan C paling panjang yang mengikat gugus fungsi –OH , kemudian beri nama sesuai nama alkoholnya. (lihat tabel 5.2)
b. Pemberian nomor pada rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan nomor terkecil bagi atom C yang mengikat gugus –OH. Langkah selanjutnya sama dengan penamaan senyawa – senyawa hidrokarbon (terdahulu)
Contoh :
                OH
                  |
a)  H3C – CH – CH – CH2 – CH2 – CH3
                            |
                         CH2
                            |
                         CH2
                            |
                         CH3
Nama yang betul :
3 Propil 2 Heksanol
(rantai utama dipilih yang 6C bukan 7C karena jika dipilih 7C gugus –OH nya tidak ikut).
                CH3
                   |
b) CH3 – CH – CH – CH3
                            |
                          OH
Nama yang betul :
3 metil 2 butanol bukan
2 metil 3 butanol (ingat aturan 2)
3.    
            Klasifikasi Alkohol
Berdasarkan perbedaan letak terikatnya gugus –OH pada atom C. Alkohol dibedakan menjadi tiga yaitu :
a.     Alkohol primer yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C primer (atom C yang mengikat 1 atom C yang lain secara langsung )
      Contoh :
      CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH       n. Butanol
b.    Alkohol sekunder yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C sekunder (atom C yang mengikat secara langsung dua atom C yang lain).
      Contoh :
      CH3 – CH2 – CH – CH3                   2. Butanol
                             |
                            OH
c.      Alkohol tersier yaitu jika gugus –OH terikat pada atom C tersier ( atom C yang mengikat secara langsung tiga buah atom C yang langsung )
      Contoh :
                  CH3
                   |
      CH3 – C – CH3                                  2 Metil 2 Propanol
                   |
                  OH

Secara fisik akan sulit membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier. Karena bau dan warna ketiganya dapat dikatakan sama. Cara yang bisa digunakan untuk membedakan adalah mengoksidasi menggunakan KMnO4, K2Cr2O7, H2CrO4 atau O2 dengan perbedaan sebagai berikut : 
  •   Alkohol primer jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa aldehidenya dan jikadioksidasi lebih lanjut dihasilkan senyawa asam karboksilatnya.
          Contoh :
          n. Butanol                                               Butanal / Butaldehide              As. Butanoat
  •  Alkohol sekunder jika dioksidasi akan dihasilkan senyawa alkanonnya.
           Contoh :
           2.Butanol                                              2.Butanon
  • Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi
Berdasarkan jumlah gugus fungsinya alkohol dibedakan menjadi alcohol monovalen dan alkohol polivalen.
a) Alkohol monovalen adalah alkohol yang hanya mempunyai satu gugus fungsional
    –OH.
    Contoh :
CH3–CH2–OH                                                            CH3–CH2–CH2–OH
    Etanol                                                                                  Proponal
b) Alkohol polivalen adalah jenis senyawa alkohol yang mempunyai gugus fungsional lebih dari satu.
     Contoh :
     CH2–OH                                CH2–OH
      | |                                            |
     CH2–OH                                CH–OH
Etandiol CH2–OH                  Propantriol (gliserol)
4.       
       Sifat – Sifat Alkohol
Secara umum senyawa alkohol mempunyai beberapat sifat, sebagai berikut :
1) Mudah terbakar
2) Mudah bercampur dengan air
3) Bentuk fasa pada suhu ruang :
– dengan C 1 s/d 4 berupa gas atau cair
– dengan C 5 s/d 9 berupa cairan kental seperti minyak
– dengan C 10 atau lebih berupa zat padat
4) Pada umumnya alkohol mempunyai titik didih yang cukup tinggi dibandingkan
alkananya. Hal ini disebabkan adanya ikatan hidrogen atas molekulnya.
5.    
           Beberapa Reaksi Spesifik dari Alkohol
1) Reaksi alkohol dengan logam-logam aktif (Na, K, Mg dll) akan ditandai terbentuknya gas H2. Semua jenis alkohol akan bereaksi dengan logam aktif tersebut.
R – OH + M                  R – OM + ½ H2
Contoh :
a)  CH3 – CH2 – OH + Na            CH3 – CH2 –Na + ½ H2
             Etanol                                  Natrium Etanolat
b)    CH3 – CH – CH3 + K            CH3 – CH – CH3 + ½ H2
                  | |                                              |
                 OH                                          OK
2) Alkohol akan bereaksi dengan Asam Karboksilat membentuk senyawa ester. Reaksi ini sering dikenal dengan nama Reaksi Esterifikasi.
6.       
      Penggunaan Alkohol
Beberapa penggunaan senyawa alkohol dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
a.    Pada umumnya alkohol digunakan sebagai pelarut.
Misal : lak dan vernis
b.   Etanol dengan kadar 76% digunakan sebagai zat antiseptik.
c.    Etanol juga banyak sebagai bahan pembuat plastik, bahan peledak, kosmestik.
d.   Campuran etanol dengan metanol digunakan sebagai bahan bakar yang biasa dikenal dengan nama Spirtus.
e.    Etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman keras.

7.      Obat yang mengandung alkohol
Temuan yang telah diketahui  diketahui bahwa sebagian besar obat batuk sirup mengandung kadar alkohol. Sebagian besar produsen obat batuk baik dari dalam negeri maupun luar negeri menggunakan bahan ini dalam produknya. Beberapa produk memiliki kandungan alkohol lebih dari 1 persen dalam setiap volume kemasannya, seperti Woods, Vicks Formula 44, OBH Combi, Benadryl, Alphadryl Expectorant, Alerin, Caladryl, Eksedryl, Inadryl hingga Bisolvon. Selain itu, alkohol juga dapat ditemukan pada obat kumur  listerine.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga bermanfaat..