Senin, 11 Juli 2011

Alkana,alkena,alkuna


Alkana

Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa yang memenuhi rumus umum CnH2n+2 yang dinamakan alkana atau parafin. Suku perfama sampai dengan 10 senyawa alkana dapat anda peroleh dengan mensubstitusikan harga n dan tertulis dalam tabel berikut.

Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana
Suku ke
N
rumus molekul
nama
titik didih
(°C/1 atm)
massa 1 mol dalam g
1
1
CH4
metana
-161
16
2
2
C2H6
etana
-89
30
3
3
C3H8
propana
-44
44
4
4
C4H10
butana
-0.5
58
5
5
C5H12
pentana
36
72
6
6
C6H14
heksana
68
86
7
7
C7H16
heptana
98
100
8
8
C8H18
oktana
125
114
9
9
C9H20
nonana
151
128
10
10
C10H22
dekana
174
142

Selisih antara suku satu dan suku berikutnya selalu sama, yaitu -CH2 atau 14 satuan massa atom, sehingga seperti suatu deret dan disebut deret homolog (deret sepancaran). Akhiran -ana, jadi alk- diganti dengan met- untuk suku pertama, suku kedua dengan et-, suku ketiga dengan prop-, suku keempat dengan but-, mulai suku kelima dan seterusnya diberi awalan angka-angka Latin; pent- untuk 5, heks- untuk 6, hept- untuk 7, okt- untuk 8, non- untuk 9, dan dek- untuk 10. Hasil penamaan sudah dapat anda lihat pada tabel di atas. Anda harus betul-betul menguasai nama-nama dari kesepuluh alkana yang sederhana ini karena akan merupakan dasar bagi penamaan senyawa-senyawa karbon lainnya.
Tata nama yang diterbitkan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
·  Rantai karbon berurutan yang terpanjang dalam suatu molekul ditentukan sebagai rantai induk. Carilah namanya pada tabel suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana dan letakkan di bagian belakang Kadang-kadang rumus struktur itu tidak digambarkan dengan rantai karbon terpanjang dalam garis lurus.
·   Isomer bercabang diberi nama sebagai turunan rantai lurus di mana satu atau beberapa atom hidrogen diganti dengan pecahan alkana. Pecahan alkana ini disebut gugus alkil, biasa diberi tanda -R (dari kata radikal), dan mempunyai rumus umum -CnH2n+1. Letakkan nama gugus cabang ini di depan nama rantai induk
·      Untuk menentukan cabang pada rantai induk, rantai induk itu diberi diberi nomor dari kiri atau dari kanan sehingga cabang pertama mempunyai nomor terkecil.
contoh
:
    H   H   H   H   H
     |     |     |      |     |
H-C5-C4-C3-C2-C1-H
     |     |     |      |     |
    H   H   H    H  H

·     Kadang-kadang terdapat lebih dari satu cabang. Jika cabang-cabang itu sama, namanya tidak perlu disebut dua kali. Cukup diberi awalan di- , kalau 3 cabang sama awalannya tri- , tetra untuk 4 cabang yang sama dan seterusnya. Ingat setiap cabang diberi satu nomor, tidak peduli cabangnya sama atau beda. jika cabang-cabang itu berbeda, maka urutan menyebutnya adalah menurut urutan abjad huruf pertamanya, cabang etil disebut dulu dari cabang metil.
 
Sifat fisik
            Ada beberapa sifat fisik alkana. Sifat-sifat tersebut antara lain sebagai berikut.
1.    Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter. Jika alkana bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1.
2.    Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5 hingga suku ke 16 berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud padat.
3.    Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang berisomer (jumlah atom C sama banyak), semakin banyak cabang, titik didih semakin kecil.
Beberapa sifat fisik alkana
Nama alkana
Rumus
Mr
Titik leleh
Titik didih
Kerapatan
Fase

Molekul

(oC)
(0C)
(g/Cm3)
pada






250C
Metana
CH4
16
-182
-162
0,423
Gas
Etana
C2H6
30
-183
-89
0,545
Gas
Propana
C3H8
44
-188
-42
0,501
Gas
Butana
C4H10
58
-138
-0. 5
0,573
Gas
Pentana
C5H12
72
-130
36
0,526
Cair
Heksana
C6H14
86
-95
69
0,655
Cair
Heptana
C7H16
100
-91
99
0,684
Cair
Heptadekana
C17H36
240
22
302
0,778
cair
Oktadekana
C18H38
254
28
316
0,789
padat
Nonadekana
C19H40
268
32
330
0,789
padat
Iikosana
C20H42
282
37
343
0,789
padat

Sifat kimia
Alkana memiliki beberapa sifat kimia. Sifat-sifat tersebut antara lain sebagai berikut.
1.    Pada umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya.
2.    Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon dioksida dan uap air.
3.    Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom -atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.

Alkena

Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon. Rumus umumnya adalah CnH2n. Alkena yang paling sederhana adalah etena (C2H4). Seluruh alkena memiliki nama yang diakhiri -ena. Pada dasarnya, nama alkena diambil dari nama alkana dengan menggantikan akhiran -ana dengan -ena. C2H6 adalah alkana bernama etana sehingga C2H4 diberi nama etena.
Pada alkena yang memiliki kemungkinan ikatan rangkap di beberapa tempat, digunakan penomoran dimulai dari ujung yang terdekat dengan ikatan tersebut sehingga atom karbon pada ikatan rangkap bernomor sekecil mungkin untuk membedakan isomernya. Contohnya adalah 1-heksena dan 2-heksena. Penamaan cabang sama dengan alkana.
· Rantai utama dipilih rantai terpanjang
· Atom C yang mengandung ikatan rangkap, pada rantai utama diberi nomor paling kecil dekat ikatan rangkap
cContoh:
 ·    Bila rantai alkena bercabang, dan kedua ujung mempunyai jarak yang sama terhadap ikatan rangkap, penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat dengan cabang, nama cabang di dahulukan
Contoh :
 2-metil-2-butena

  2-etil-4-metil-1-pentena

·      Jika suku alkena mempunyai dua ikatan rangkap atau lebih, maka namanya diberi awalan sesuai jumlahnya (2=di, 3= tri, dan seterusnya)
Contoh
1CH22CH─3CH─4CH═5CH2

Sifat fisik
Alkena memiliki sifat fisik. Sifat fisik tersebut, antara lain:
1.    Pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku berikutnya adalah cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Jika cairan alkena dicampur dengan air maka kedua cairan itu akan membentuk lapisan yang saling tidak bercampur. Karena kerpatan cairan alkena lebih kecil dari 1 maka cairan alkena berada di atas lapisan air.
2.    Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama.
 
Nama alkena
Rumus Molekul
Mr
Titik leleh
Titik didih
Kerapatan
Fase pada 250C
Etena
C2H4
28
-169
-104
0,568
Gas
Propena
C3H6
42
-185
-48
0,614
Gas
1-Butena
C4H8
56
-185
-6
0,630
Gas
1-Pentena
C5H10
70
-165
30
0,643
Cair
1-Heksena
C6H12
84
-140
63
0,675
Cair
1-Heptena
C7H14
98
-120
94
0,698
Cair
1-Oktena
C8H16
112
-102
122
0,716
Cair
1-Nonesa
C9H18
126
-81
147
0,731
Cair
1-Dekena
C10H20
140
-66
171
0,743
Cair

Sifat kimia
Sifat khas dari alkena adalah terdapatnya ikatan rangkap dua antara dua buah atom karbon. Ikatan rangkap dua ini merupakan gugus fungsional dari alkena sehingga menentukan adanya reaksi-reaksi yang khusus bagi alkena, yaitu adisi, polimerisasi dan pembakaran. Alkena dapat mengalami adisi Adisi adalah pengubahan ikatan rangkap (tak jenuh) menjadi ikatan tunggal (jenuh) dengan cara menangkap atom/gugus lain. Pada adisi alkena 2 atom/gugus atom ditambahkan pada ikatan rangkap C=C sehingga diperoleh ikatan tunggal C-C. Beberapa contoh reaksi adisi pada alkena:
·         Reaksi alkena dengan halogen (halogenisasi)

 
 
·         Reaksi alkena dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi) Hasil reaksi antara alkena dengan hidrogen halida dipengaruhi oleh struktur alkena, apakah alkena simetris atau alkena asimetris. Alkena simetris : akan menghasilkan satu haloalkana.
 
 
alkena asimetris akan menghasilkan dua haloalkana. Produk utana reaksi dapat diramalkan menggunakan aturan Markonikov, yaitu: Jika suatu HX bereaksi dengan ikatan rangkap asimetris, maka produk utama reaksi adalah molekul dengan atom H yang ditambahkan ke atom C dalam ikatan rangkap yang terikat dengan lebih banyak atom H.

 

Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)
·      Reaksi ini akan menghasilkan alkana.
 
·      Alkena dapat mengalami polimerisasi. Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi molekul-molekul raksasa sehingga rantai karbon sangat panjang. Molekul yang bergabung disebut monomer, sedangkan molekul raksasa yang terbentuk disebut polimer.
 

·   pembakaran alkena Pembakaran alkena (reaksi alkena dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.
CH2=CH2 + 2 O2 2CO2 + 2H2O
Alkuna

Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga. Secara umum, rumus kimianya CnH2n-2. Salah satunya adalah etuna yang disebut juga sebagai asetilen dalam perdagangan atau sebagai pengelasan. Semua anggota alkuna berakhiran -una dan menurut IUPAC. Untuk alkuna rantai lurus, dinamakan sesuai dengan alkana dengan jumlah atom karbon yang sama, namun diakhiri dengan -una.
Aturan pemberian nama pada alkuna adalah sebagai berikut.
a.    Rantai utama dipilih rantai terpanjang
b.    Atom C yang mengandung ikatan rangkap pada rantai utama diberi nomor sekecil mungkin.
Contoh : 1CH≡2C─3CH24CH3
c.    Bila rantai alkena bercabang, penomoran dimulai dari ujung yang paling dekat dengan cabang, nama cabang di dahulukan.
contoh :            
3-metil-2-butuna
 
 d.   Jika suku alkuna mempunyai dua ikatan rangkap atau lebih, maka namanya diberi awalan sesuai jumlahnya (2=diuna, 3= triuna, dan seterusnya)
 
 3-metil-1,4-pentadiuna

Sifat fisis
Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi suku alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang tinggi berwujud padat.

Beberapa sifat fisik alkuna
Nama alkuna
Rumus
molekul
Mr
Titik leleh
(oC)
Titik
didih
(0 C)
Kerapatan
(g/Cm3 n )
Fase
pada
250 C
Etuna
C2H2
26
-81
-85
-
Gas
Propuna
C3H4
40
-103
-23
-
Gas
1-Butuna
C4H6
54
-126
8
-
Gas
1-Pentuna
C5H8
68
-90
40
0,690
Cair
1-Heksuna
C6H10
82
-132
71
0,716
Cair
1-Hepuna
C7H12
96
-81
100
0,733
Cair
1-Oktuna
C8H14
110
-79
126
0,740
Cair
1-Nonusa
C9H16
124
-50
151
0,766
Cair
1-Dekuna
C10H18
138
-44
174
0,765
Cair

Sifat kimia
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran
1.    reaksi adisi pada alkuna
 
2. Polimerisasi alkuna
 

3. Substitusi (pengantian) pada alkuna dilakukan dengan menggantikan satu atom H yang terikat pada C=C di ujung rantai dengan atom lain.
4. Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.
2CH=CH + 5 O2 4CO2 + 2H2O


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga bermanfaat..